Dengan alam indahnya daerah tatar parahyangan di kenal sebagai gudang nya objek wisata alam.berbagai objek ini tersebar di hampir semua wilayah Jawa Barat,objek objek wisata alam ini sebagian besar telah di kelola,baik itu oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta.namun tidak sedikit juga beberapa objek wisata alam yang belum ada pengelola nya,hal ini bisa terjadi karena beberapa hal,salah satu nya karena belum ada nya investor yang mengelola aset tersebut,bisa juga karena objek tersebut baru di temukan,atau bisa saja telah lama di kenal, namun terhambat oleh beberapa faktor salah satu nya aksebilitas menuju tempat tersebut masih sulit.
Gua Putih Cinunjang |
Faktor aksebilitas tidak bisa di anggap remeh,karena kemudahan mencapai lokasi objek wisata merupakan salah satu faktor banyak tidak nya objek tersebut di kunjungi oleh para pelancong.di suatu tempat di kabupaten Tasikmalaya,tepat nya di kampung cinunjang, desa Mandala mekar,kecamatan Jatiwaras etrdapat sebuah objek wisata alam berupa Gua alam.gua ini telah lama dikenal oleh masyarakat setempat,bahkan banyak juga yang mengatakan bahwa gua ini sangat angker.nah beberapa waktu lalu kami mengadakan perjalanan melihat keberadaan gua ini.
Untuk menuju lokasi kita harus berjalan kaki,kira kira dari kantor kepala desa Mandala mekar menuju gua ini,jarak yang harus di tempuh sejauh 3 kilometer,dengan medan jalan bervariasi,tanjakan serta turunan serta jalanan setapak khas pedesaan.untung nya pemandangan alam serta udara kawasan ini masih alami belum tercemar,sehingga perjalanan melelahkan ini tidak begitu terasa.kami di antar oleh beberapa anggota masyarakat,di antara nya pa kuncen,karena gua ini di kenal angker.
Setelah bersusah paya berjalan kaki,sampailah kami di mulut gua,ternyata sebelum masuk kita harus berdoa dulu untuk keselamatan kita semua,dengan di pimpin oleh pa kuncen.setelah berdoa selesai penelusuran gua pun di lakukan.kontur gua sabagt licin,inidi sebabkan karena lokasi gua yang terletak di rerimbuna pepohonan sehingga sinar matahari susah masuk.dari mulut gua beberapa meter tampak sebuah ruangan cukup besar berukuran 15 x 15 meter persegi,di sini pemandangan nya masih biasa saja,kemudian kami menelusuri sebuah lorong,bau menyengat menyergap kami,ternyata bau ini berasal dari kotoran kelelawar,bahkan kelelawar ini tampak pula hilir mudik,rupa nya mereka terganggu dengan kehadiran kami.lorong ini tidak begitu lebar hanya berukuran 1 meter, sehingga kami harus berhati hati melalui nya.
Berjalan kira kira 10 menit menyusuri lorong,ada pemandangan tidak biasa,di lorong ini batuan nya agak berbeda,tampak stalagnit serta stalagtit menyapa kami,sungguh luar biasa pemandangan yang terhampar di depan kami,jenis batuan nya bisa saja berusia ribuan tahun.kami istirahat sejenak sambil tentu saja mengabadikan lansekap ini dengan kamera.setelah puas perjalanan kami lanjutkan kembali.di lorong lorong selanjut nya pemandangan nya tidak kalah cantik,bahkan di satu lokasi terdapat air menetes dari batuan tersebut.di dorong oleh rasa haus,kami sempat mencoba merasana air ini,benar benar menyegarkan ketika air jernih ini melewati kerongkongan yang kehausan.
Akhirnya setelah puas menyusuri beberapa lorong gua kami memutuskan untuk mengakhiri petualangan,di samping rasa lelah yang mendera menurut pa kuncen serta anggota masyarakat yang lain,beberapa lorong masih berbahaya untuk di telusuri,terlebih dalam penelusuran ini kami tidak membawa peralatan lengkap.sebagai informasi gua ini memiliki potensi besar untuk di kembangkan sebagai salah satu tujuan wisata,tentu saja wisata yang dikembangkan ialah wisata minat khusus.dalam hal ini pihak yang bermaksud mengelola bisa menggandeng para penelusur gua profesional sebagai guide nya,dengan di bantu oleh masyarakat lokal.ini dilakukan semata mata agar bisa meminimalisasi resiko kecelakaan,karena kativitas penelusuran gua di kenal sebagai salah satu aktivitas petualangan berbahaya.
0 Comments