Kue Ali Agrem |
Mendengar nama kue Ali Agrem,mungkin sebagian besar masyarakat di pedesaan pasti mengenal nya,penganan berbentuk seperti cincin berwarna coklat ini,merupakan penganan wajib yang selalu hadir dalam acara kenduri atau hari besar agama islam.hampir di semua daerah di Jawa Barat penganan ini memiliki bentuk dan rasa yang nyaris sama. Diberi nama ali agrem, konon karena jajanan yang satu ini berbentuk menyerupai cincin (ali) yang melingkar (agrem) sehingga disebutnya ali agrem.rasa dari penganan ini sangat khas pasundan,pengolahan nya pun tidak terlalu sulit,namun perlu kehati hatian terutama saat menguleni adonan nya.salah satu pembuat kue ini beberapa waktu lalu berhasil kami temui,pa acip merupakan generasi kedua yang melanjutkan usah pembuatan kue Ali Agrem,kue bikinan keluarga ini biasa nya di jual di pasar Tanjung Sari Kabupaten Sumedang,beliau hampir setiap hari memproduksi kue ini dengan di bantu oleh seluruh keluarga nya.
Meskipun keberadaan nya kini mulai tergeser oleh penganan lain nya yang memilki kemasan lebih menarik,namun pa Acip yakin kue ini akan bertahan oleh gerusan jaman.akan sangat di sayangkan apabila kue yang merupakan salah satu ciri khas kuliner pasundan ini harus punah.untuk mempertahankan keaslian nya pa Acip selalu mempertahankan bahan bahan pembuat kue ini dengan kualitas bagus,tepung serta gula merah selalu dalam keadaan segar.sehingga dengan kualitas bagus,sampai saat ini kue Ali Agrem nya selalu laku di pasaran.
Dengan sedikit inovasi dan perbaikan kualitas, terutama dalam penampilan dan rasanya, kue tradisional yang murah meriah ini juga dapat bersaing dengan produk jajanan siap saji di pasaran. ali agrem dapat dijual dalam bentuk yang lebih menarik lagi seperti kue donat atau kue jajanan lain yang banyak dijual di outlet-outlet mall. Bentuk dan citarasanya yang dari awal sudah memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dapat dijadikan modal awal untuk nilai tambah bahwa produk jajanan tradisional ini mampu bersaing dengan jajanan fast food yang lebih modern.sebelum berpisah dengan tim liputan Bisnis Bandung pa acip memeberi sedikit resep pembuatan kue ini.
Bahan:
100 gr kelapa setengah tua, kupas, parut kasar, sangrai sampai cokelat
75 gr gula merah, Sisir
150 - 160 ml Air (di resep asli : 125 ml, ke adonan sedikit kering )
250 gr tepung beras
60 gr gula pasir ( di resep asli : 75 gram )
¼ sdt garam
minyak untuk menggoreng ( deep frying )
100 gr kelapa setengah tua, kupas, parut kasar, sangrai sampai cokelat
75 gr gula merah, Sisir
150 - 160 ml Air (di resep asli : 125 ml, ke adonan sedikit kering )
250 gr tepung beras
60 gr gula pasir ( di resep asli : 75 gram )
¼ sdt garam
minyak untuk menggoreng ( deep frying )
Cara Membuat:
1. Rebus gula merah dan air sampai mendidih sebentar, saring, lalu tuang ke tepung beras selagi panas, aduk rata.
2. Tambahkan kelapa sangrai, gula pasir dan garam. Uleni hingga adonan kalis. Diamkan selama 1jam ( Di resep asli di diamkan semalam )
3. Ambil adonan secukupnya. Bentuk bulat, tekan pelan, beri lubang ditengahnya menyerupai cincin-cincin kecil.
4. Goreng menggunakan sumpit dengan sering di bolak balik agar tidak cepat hangus. Goreng hingga kecokelatan. Angkat. Tiriskan
Note :
1. Kue ini selagi panas akan sedikit keras tetapi jika sudah dingin terutama dimalamkan, akan terasa empuk.
2. Lebih baik gunakan kelapa parut segar
1. Rebus gula merah dan air sampai mendidih sebentar, saring, lalu tuang ke tepung beras selagi panas, aduk rata.
2. Tambahkan kelapa sangrai, gula pasir dan garam. Uleni hingga adonan kalis. Diamkan selama 1jam ( Di resep asli di diamkan semalam )
3. Ambil adonan secukupnya. Bentuk bulat, tekan pelan, beri lubang ditengahnya menyerupai cincin-cincin kecil.
4. Goreng menggunakan sumpit dengan sering di bolak balik agar tidak cepat hangus. Goreng hingga kecokelatan. Angkat. Tiriskan
Note :
1. Kue ini selagi panas akan sedikit keras tetapi jika sudah dingin terutama dimalamkan, akan terasa empuk.
2. Lebih baik gunakan kelapa parut segar
3. Untuk air sebaiknya rebus dengan sebanyak 200 ml, karena selera masing masing berbeda akan kelembaban adonannya, jadi jika masih terasa kering dapat di tambahkan sedikit lagi. Dengan catatan air harus dalam keadaan panas mendidih.
0 Comments