Wilayah kabupaten sukabumi, merupakan salah satu kabupaten, dengan potensi alam, cukup banyak. perjalanan kami kali ini, mengunjungi pesisir pantai selatan nya, secara lebih terperinci kami mengunjungi pantai ujung genteng, jaraknya dari pusat kota bandung cukup jauh, diperlukan waktu hampir tujuh jam, menggunakan kendaraan roda empat, untuk sampai di sana. akses jalan nya belum terlalu bagus, jalan sempit berkelok kelok, menghadang kami, selepas pusat kota sukabumi.namun pemandangan di kanan kiri jalan cukup indah, jadi lamanya perjalanan tidak terasa. begitu sampai dilokasi pantai ujung genteng, kesan yang kami tangkap wilayah ini masih sepi, terdapat pelabuhan tradisional nelayan, dengan beberapa penjual makanan dan minuman berjejer di sepanjang pinggir pantai.
topografi pantai di tempat ini berbeda dengan pantai sebelumnya yang pernah kami temui. ombak dari samudera lepas, terhalang oleh bentang alam berupa karang dengan jarak hampir tiga ratus meter dari bibir pantai, sehingga di sepanjang pesisir terisi oleh air laut, setinggi dada orang dewasa, lokasi ini sangat cocok untuk berenang, karena airnya jernih dan tidak ada ombaknya.topografi pantai kawasan Ujung Genteng secara umum terdiri dari pesisir pantai luas dengan hamparan karang,dengan topografi ini apabila air laut pasang surut,menyebabkan banyak sekali hewan hewan laut yang terperangkap di cerukan karang,hal ini menjadi keunikan tersendiri,masyarakat setempat ataupun pelancong sering mencari berbagai hewan laut ini,baik itu untuk di konsumsi maupun di jual di pasar ikan.salah satu hewan yang sering terperangkap ialah gurita,hewan laut dengan tentakel ini memiliki nilai ekonomis tinggi.dan merupakan salah satu makanan laut dengan rasa lezat.
Beberapa waktu lalu kami sempat mengikuti penduduk Ujung Genteng yang mencari hewan hewan laut,dan secara kebetulan kami menangkap seekor gurita seukuran diameter 30 cm,ketika tengah kebingungan hendak di apakan,pengelola bungalow yang kami tinggali menawarkan memasak nya,kami pun segera menyerahkan gurita ini karena penasaran dengan rasa nya,yang menurut pak Udin pengelola bungalow, gurita ini rasa nya sangat lezat.bahkan pak Udin mengajak kami melihat pengolahan gurita ini di dapur nya,inilah proses memasak gurita khas Ujung Genteng.
-Bersihkan gurita, biarkan kering, lalu potong-potong menjadi lingkaran berdiameter 3 sampai 5 cm.
- Daun bawang secukupnya, dicuci lalu diiris memanjang tipis-tipis
- Paprika merah dan kuning, cuci dan potong kecil-kecil, buang bijinya.
- Kira-kira 150 gram kecambah, letakkan dalam saringan, siram dengan air mendidih.
- Tuang minyak zaitun dalam wajan, kira-kira yang cukup untuk merendam seluruh potongan daging gurita. Panaskan, lalu masukkan daging gurita yang telah dipotong-potong tadi, sampai semua terendam minyak. Setelah hampir matang, tiriskan minyaknya.
- Tambahkan irisan atau cincangan bawang putih, irisan 2 lombok. Tumis selama 2 sampai 3 menit
- Masukkan sedikit kecap manis dan air jeruk nipis. Tambahkan pula kecambah dan kemangi yang sudah dicincang. Masukkan garam dan merica secukupnya. Jika sudah terasa lezatnya, sajikan panas-panas di atas piring dengan nasi putih hangat
Benar saja setelah kami mencoba nya, gurita asam manis ini sangat lezat,tekstru daging nya yang kenyal serta empuk memberikan sensasi tersendiri di lidah.jadi bila anda berkunjung ke Ujung Genteng sempatkan lah mencicipi gurita asam manis khas Ujung Genteng di jamin anda ketagihan
0 Comments