Kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-bumen menurut keterangan mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman, mereka yang datang ke daerah ini tidak ingin pindah lagi, karena suka atau senang bumen-bumen atau bertempat tinggal di daerah ini.
Pada tahun 1914 Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Sukabumi sebagai "Burgerlijjk Bestuur" dengan status "Gemeenteraad Van Sukabumi" dengan alasan bahwa di Kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian Selatan yang harus mendapatkan pelayanan yang istimewa.Sejak ditetapkannya Sukabumi menjadi Daerah Otonom pada bulan Mei 1926, maka resmi diangkat "Burgemeester" yaitu: Mr. GF.Rambonnet. Pada masa inilah dibangun sarana dan prasarana penting seperti Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, Gereja dan Pembangkit Listrik. Setelah Mr. GF. Rambonnet memerintah ada tiga "Burgemeester" sebagai penggantinya yaitu: Mr. W.M. Ouwekerk, Mr.A.I. Van Unen, Mr. W.J.Ph.VanWaning.
Pengaruh kolonial dalam perjalanan kota Sukabumi tidak bisa dibantah karena banyaknya warga eropa menetap disana, maka berbagai tempat makan tumbuh sejak lama.Salah satu kuliner legendaries dari Sukabumi ialah kue Mochi,kue dengan rasa manis legit ini bisa dengan mudah kita temukan diseputaran kota Sukabumi.Menikmati kuliner Sukabumi bukan hanya Mochi saja,cukup banyak kuliner lainnya yang bisa kita nikmati di kota dengan udara sejuk ini.Dalam perjalanan kali ini kita akan menikmati berbagai sajian kuliner di seputaran kota Sukabumi.
Tujuan pertama ialah menuju jalan Siliwangi nomor 131, tempat penjual bubur ayam Bunut, penganan ini selalu di cari para pelancong yang berkunjung ke kota Sukabumi.Dari pusat kota hanya sekitar 15 mneit, kami pun sampai di lokasi, sebuah tempat asri dengan rerimbunan pepohonan. Tidak berapa lama seorang pelayan ramah menawarkan menunya, karena lapar kami pun segera memesan bubur ayam ini. Tempat ini buka mulai pukul enam pagi sampai dengan pukul sebelas malam. Selain para pelancong dari luar kota, masyarakat Sukabumi pun sangat menggemarinya. Keistimewaan bubur ini terletak pada kaldu ayamnya serta bumbu rahasia yang sudah di wariskan secara turun temurun.
Ketika malam menjelang kami menuju jalan Gudang nomor empat, untuk berburu bandros Ata, penganan ini sudah sangat ngetop di kota Sukabumi. Di sana kami menikmati keindahan malam, di temani segelas susu coklat sebagai teman makan bandros.Sebagai informasi tempat Bandros ini kerap dijadikan arena nongkrong kaum muda mudi Sukabumi.Hampir setiap akhir pekan tempat ini penuh dengan muda mudi selain nongkrong mereka menikmati bandros dengan rasa manis menyegarkan.
0 Comments