Meskipun pembuatan mainan ini biasanya dilakukan sehabis daunnya digunakan untuk berbagai keperluan membungkus makanan,namun banyak juga yang membuatnya secara sengaja. Mainan ini berbunyi sorolok,oleh karena itu di banyak daerah menamakan jenis mainan ini dengan sebutan sorolok.Proses pembuatannya cukup sederhana,yaitu potong batang daun pisang sekitar satu meter,kemudian pelepah pisang ini disayat bagian atasnya. membunyikannya yaitu dengan cara hasil sayatan tadi posisinya berdiri dan dihentakan dengan cara memukulnya bersamaan dengan punggung telapak tangan sehingga sayatan tersebut kembali kesemula dan berbunyi bersamaan.
Pada masa sekarang mainan ini mengalami perubahan bentuk dengan penambahan pegangan seperti sebuah senjata laras panjang. Dengan cara membengkokkan pangkal dari pelepah pisang tersebut menyerupai senjata. Nama mainan pun menjadi "Bedil Sorolok" bedil yang berarti senjata api laras panjang. Hal ini karena didaerah Kasepuhan Banten Kidul dan di daerah pedesaan di Subang, namanya masih sorolok dan bentuknya masih polos. Pemakaian mainan ini adalah mainan sekali pakai karena kalau dipakai lagi untuk hari selanjutnya batang pelepah pisang akan layu. Untuk bermain selanjutnya mereka akan membuatnya lagi. Bentuknya sangat sederhana dan polos karena unsur rekreasi yang dihasilkan adalah dari suaranya, memainkannya bisa dilakukan sendiri atau pun kelompok dengan cara membunyikannya saling membalas.
Masa sekarang banyak dimainkan menjadi sebuah permainan perang-perangan dan menembakkannya dengan cara membunyikannya. Hal ini berpengaruh terhadap . cara pegang main an ini, dan sebelum mainan ini berubah menjadi "bedil" senjata cara memegangnya dari pinggir dan memukulnya kearah pinggir juga, tetapi setelah menjadi "bedit" cara memegangnya menjadi dari belakang dan memukulnya kedepan.
Sumber : ( WWW.Disparbudjabar.co.id )
0 Comments