Desa Jetak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini dikenal dengan wilayah penghasil minuman kopi. Di desa seluas 308,227 hektare dengan 199,064 hektare berupa sawah itu terdapat 40 perajin kopi.Para perajin tersebut, rata-rata membutuhkan 5 - 50 kilogram biji kopi sehari. Biji kopi tersebut kemudian diolah menjadi bubuk kopi. Selain rokok sebagai pekerjaan utama, masyarakat Kudus juga menjadikan kopi sebagai kegiatan sampingannya.Sejak 1990-an, Kopi Jetak sudah diproduksi warga desa dan dikenal akan cita rasanya yang khas. Tak sulit menemukan warung penjual kopi seduh maupun mentah di sini, hampir semua rumah membuka kios yang sama. Warga membuat sendiri minuman ini mulai dari menggoreng biji kopi hingga siap dihidangkan.Rasa Kopi Jetak sangat khas, serbuk kopinya baru digiling setiap pagi dan fresh ketika disajikan kepada pengunjung.
Cara menyajikannya juga cukup unik, kopi yang sudah menjadi bubuk dimasak di atas tungku kayu bakar lalu ditambahkan air. Cara tradisional inilah yang membuat Kopi Jetak memiliki aroma yang nikmat. Di samping bubuk kopinya yang juga hasil olahan warga lokal asli.Ada juga yang menjualnya dalam kantong plastik. Takaran satu cangkir kopi yang sudah diberi gula pasir.Kualitas bubuk kopi bergantung pada proses pengolahan biji kopi yang dipergunakan. Hal itu menjadi salah satu pembeda kopi jetak dari kopi yang lainnya.
Salah seorang warga mengatakan mayoritas warga di sini suka minum kopi. Selain itu, banyak yang meyakini kopi Jetak bisa menjadi obat ngantuk.Warga setempat yang sebagian besar bekerja di pabrik rokok itu, sebelum berangkat bekerja pasti meluangkan waktu untuk menikmati kopi.Kopi tersebut dinilai bisa menyegarkan pikiran, menambah semangat serta menghilangkan rasa kantuk disaat akan bekerja. Kopi Jetak ini miliki rasa khas, karena murni rasa kopi tanpa campuran apapun. Selain itu, pada proses penggorengan biji kopi, ditambahkan air kopi sebagai jatu (bahan tambahan). Hal itu untuk memperlama daya tahan kopi. Biji kopi didatangkan dari luar daerah seperti Sumatera melalui pemasok.
Kopi jetak dapat bertahan sampai setahun,rahasianya ada pada jatu yang diberikan pada proses penggorengan. Akan berbeda jika jatu ditambahkan setelah proses penggorengan, kopi hanya bertahan enam bulan, ini adalah salah satu trik yang dipergunakan perajin kopi. Pemasaran selain dilakukan di sejumlah pasar di Kota Kretek, juga melebar samapi di luar daerah seperti Demak dan Semarang. Wisata Kopi Jetak di Kaliwungu Kudus Jawa Tengah adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
0 Comments