Masa pandemi covid 19 tidak menyurutkan langkah para prajurit dari Brigif 15 kujang II untuk melakukan latihan.Dengan di bantu instruktur dari Vertical Rescue Indonesia para prajurit ini melakukan latihan dalam satuan mountaineering dan vertical rescue.sebanyak 50 prajurit ikut bergabung dalam latihan kali ini selain intruktur dari vertical rescue Indonesia,sebanyak 3 personil dari TNI ikut bergabung sebagai instruktur.Medan latihan dilakukan di 3 tempat yaitu tower brigif 15,area rusun brigif 15 serta tebing 125 citatah.Kegiatan latihan berlangsung dari tanggal 16 hingga 23 desember 2020.adapun materi yang diberikan pada para pasukan meliputi dasar dasar vertical rescue serta teknik bergerak di ketinggian.Sebagai informasi saat latihan selama beberapa hari protokol kesehatan dijalankan secara ketat.Materi materi yang diajarkan terbagi menjadi dua bagian yaitu materi secara teori serta praktek.Untuk teori dilakukan di mako brigif 15 sedangkan prakteknya dilakukan di area tower dan rusun brigif 15 serta tebing 125 citatah.
Materi mengenai vertical rescue serta mountaineering dilakukan di beberapa lokasi,di tower brigif 15 para prajurit berlatih materi vertical rescue seperti hauling dan lowering.Materi materi ini terus dipraktekkan oleh para prajurit.Teknik hauling dan lowering harus dikuasai dengan baik dan benar,karena pada saat evakuasi korban di ketinggian kedua teknik ini memiliki porsi cukup besar.selain teknik tersebut dilakukan pula simulasi menyebrangkan korban di ketinggian,dalam medan operasi ada kalanya korban harus disebrangkan ke lokasi selanjutnya untuk memudahkan penanganan.Teknik teknik ini didukung juga dengan teknik bergerak di ketinggian oleh sebab itu para prajurit diberikan materi tentang hal tersebut.Selain teknik teknik tersebut instruktur dari vertical rescue Indonesia mengajarkan para peserta latihan mengenai pembuatan dead man atau penambat,dead man ini fungsinya cukup vital dalam kegiatan vertical rescue.Para prajurit sangat antusias melakukan latihan meskipun masih dalam suasana pandemi covid 19.Dilokasi rusun latihan mengenai menaikan dan menurunkan korban masih dilakukan hal ini dikarenakan pada medan operasi sesungguhnya para prajurit harus siap dengan segala kondisi.
Setelah menyelesaikan latihan di kawasan mako brigif 15,para prajurit mendapatkan pelatihan selanjutnya dari vertical rescue Indonesia di kawasan tebing 125 citatah.Materi pemanjatan top roof di berikan di tebing ini.Para prajurit diharuskan melakukan pemanjatan hingga titik tertentu,teknik pemanjatan ini harus mengikuti safety prosedur yang telah di ajarkan,para instruktur mengawasi dengan ketat selama kegiatan pemanjatan.Selanjutnya aplikasi teknik pemanjatan bergeser ke lokasi selanjutnya yaitu area chimney.area tersebut merupakan area dengan tebing sempit menyerupai cerobong.Masing masing prajurit diharuskan untuk melakukan pemanjatan hingga titik tertentu di lokasi ini.Menjelang sore Kasbrig letkol infanteri imam wicaksana memberikan pembekalan untuk para prajurit.
Pada hari terakhir latihan instruktur vertical rescue memberikan materi simulasi vertical rescue,materi hauling lowering dengan berbagai variasi dilakukan oleh semua peserta latihan.Pengulangan berbagai materi vertical rescue dilakukan agar peserta latihan menguasai dengan baik materi materi yang di ajarkan sebelumnya.Teknik menyebrangkan korban dengan media tambahan berupa tripod pun dilakukan oleh para prajurit. Di sela sela latihan komandan vertical rescue Indonesia tedi ixdiana beserta danlat mayor infanteri Hendy melakukan penanaman pohon di lokasi tebing 125,sekaligus meninjau beberapa pohon yang telah di tanam sebelumnya.Rangkaian terakhir dari kegiatan latihan adalah evaluasi materi materi yang telah diberikan oleh instruktur.
0 Comments